SEMUANYA HARUS DENGAN CINTA, NAMUN…
Cinta ? siapa orangnya yang gak pernah dengar kata ini..
Cinta ini sejak kapan kah adanya? Kita telusur telusur ternyata cinta ini ada sejak Nabi Adam dan Bunda Hawa adanya, nabi Adam bersedia melanggar larangan Alloh karena cintanya pada bunda Hawa yang telah di manfaatkan oleh syaitan sehingga mereka harus hengkang dari surga dan turun ke bumi. Namun cinta merupakan fitroh alami manusia, tanpa cinta hidup ini terasa hampa dan datar datar saja.
Pernah tau seseorang yang mencintai begitu mendalam sehingga rela melakukan apa saja untuk si dia bahkan rela mati ato yang lebih tragis sampai gila. Yang lebih di sesalkan bila sudah menjurus pada ke syiri’an, menduakan Alloh yang dariNya lah semuanya berasal. Cinta…… adalah anugrah terindah yang di berikan Alloh pada kita . Alloh menciptakan manusia dengan sifatnya AR ROHMAN dan AR ROHIM pengasih dan penyayang. Jadi apa kah pantas bila kita menduakan Alloh.
Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap sesuatu atau orang lain. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan. Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Allah SWT karena hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain, islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). ( QS Al Imran 14)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS Maryam 96)
Menurut perkataan Ibn Taimiyyah yaitu “Sesungguhnya orang-orang beriman yakni mereka mereka mencintai Allah SWT lebih kecintaan orang-orang musyrik terhadap tuhan-tuhannya dan hal tersebut adalah karena orang-orang musyrik melakukan kesyirikan dalam cinta.
Menurut perkataan Ibn Taimiyyah yaitu “Sesungguhnya orang-orang beriman yakni mereka mereka mencintai Allah SWT lebih kecintaan orang-orang musyrik terhadap tuhan-tuhannya dan hal tersebut adalah karena orang-orang musyrik melakukan kesyirikan dalam cinta/syirik dalam islam atau mahabbah, sedangkan orang-orang beriman akan senantiasa mencintai dan rasa cinta mereka pada Allah SWT adalah tulus tanpa mengharapkan suatu apapun selain rahmat dan ridhanya atau mahabbah, sedangkan orang-orang beriman akan senantiasa mencintai dan rasa cinta mereka pada Allah SWT adalah tulus tanpa mengharapkan suatu apapun selain rahmat dan ridhanya
Bentuk-bentuk Cinta
Cinta memang suatu perasaan yang tidak mungkin manusia untuk tidak merasakannya. Ada berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia dan setiap bentuk cinta tersebut memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta adalah sama. Berikut ini adalah bentuk-bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama
Cinta kepada Allah SWT
Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat islam adalah cinta kepada Allah SWT sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha memiliki cinta. Maka dari itu, mencintai allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim. Ia akan selalu berusaha untuk mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT :
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS al-Baqarah: 165)
Dan jika seseorang tidak lagi memiliki rasa cinta pada Allah SWt apalagi ajarannya maka tertutuplah hatinya.
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah ali-Imran: 31)
Cinta Terhadap Alam Sekitar
Setelah mencintai Allah yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta maka seorang hamba yang memiliki rasa cinta pada Allah SWT juga akan mencintai segala yang diciptakannya dan berusaha menjaganya . Sebagaimana kita tahu bahwa Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa menhaga lingkungan sekitar dari kerusakan karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi yang akan melindungi alam dan memanfaatkannya dengan baik.
Cinta Terhadap Sesama Manusia
Cinta adalah fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang diberikan Allah SWT. Dalam ajaran atau syaruat Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwijudan dari cinta kepada Allah SWT. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWt maka ia pun akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Allah juga menyebutkan dalam Alqur’an bahwa Allah menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan mengasihi. Sebagaimana Allah berfirman dalam yat berikut ini
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-orang yang paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat:13).
Kesalahan tentang Cinta
Jadi pada dasarnya islam memandang rasa cinta sesama manusia adalah suatu fitrah dan wajar terjadi dan cinta tersebut dapat diwujudkan dengan saling tolong menolong dan menjalin suilaturahmi. Islam tidak membolehkan umatnya untuk menyalahgunakan cinta untuk hal-hal yang dilarang dalam agama misalnya fenomena pacaran sebelum nikah yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.
Allah tak pernah mengharamkan cinta. Cinta adalah sebuah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap umat manusia. Namun, manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak lantas menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkan-Nya. Cinta haruslah menjadi media untuk mendekat kepada-Nya. Cinta yang seperti apakah yang sekiranya mampu mendekatkan kita kepada Sang Pemberi Cinta? Sebut saja, cinta dalam diam.
Cinta dalam diam menurut Islam adalah cara mencintai yang dirasa paling tepat ketika diri belum mampu terikat dalam sebuah ikatan suci, yaitu pernikahan. Jika belum mampu mencintai dan dicintai dalam ikatan pernikahan, cinta dalam diam merupakan jawaban atas segala kegalauan hati. Bagaimanakah cara memperjuangkan cinta dalam diam?
Jangan Jatuh Cinta, tetapi Bangun Cinta
Bahwa sendiri adalah status terbaik sebelum menikah. Kesucian diri, tulusnya cinta, dan besarnya pengorbanan, hanya untuk orang yang sudah dihalalkan bagi kita. Maka sebelum nikah kita harus bersabar dalam kesendirian. Kita padatkan waktu untuk berprestasi. Tak perlu lagi kita galau soal jodoh. Kalau diri kita berkualitas. Jodoh yang berkualitas akan dihadirkan untuk kita,”
Persoalan tidak akan selesai hanya dengan kita mengatakan, “Allah, aku mencintainya.” Lantas, apakah yang menjadi bukti bahwa perasaan itu adalah cinta karena Allah? Ya, sebuah perjuangan. Sebuah perjuangan untuk membangun cintalah yang akan kita lakukan setelah rasa bernama cinta itu hadir. Cinta tak semestinya memaksa diri untuk melupakan, tetapi cinta juga tak boleh memaksa diri untuk memiliki. Perasaan cinta haruslah dikelola agar rasa cinta dapat tumbuh ataupun mengkerut sewajarnya. Memantaskan diri merupakan cara untuk mencintai dalam diam.
Tidak Harus Dia, tetapi Harus karena Dia
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya,” (Imam Syafi’i).
Apakah kita sungguh yakin bahwa dialah jodoh kita? Jodoh itu mungkin saja teman kita, atau orang yang baru saja kita temui di suatu tempat, atau seseorang yang dulunya kita ikhlaskan. Jodoh itu bisa saja orang tua atau wali kita yang mencarikan, atau teman kita yang menjodohkan. Bagaimana pun juga, jodoh itu bukan hanya perihal cinta, tetapi juga tentang rencana Allah kepada kita. Bukan cinta yang pada akhirnya membuat kita berjodoh dengan seseorang, tetapi Allah-lah yang menjodohkan. Tentunya, semua telah tertulis dalam Lauful Mahfuzh. Jadi, janganlah kita mencintai seseorang melebihi cinta kita kepada Allah. Cukuplah cinta dalam diam dan serahkan sepenuhnya kepada Allah. Setelah usaha cinta dalam diam ini yang bisa kita lakukan ialah mengikhlaskan semuanya kembali kepada Allah.
Dalam proses mengikhlaskan sembari terus berusaha menjadi seorang muslim/muslimah yang baik, tetap berdoalah kepada Allah yang mengetahui rasa cinta yang dirasakan
Mencintalah dengan bijak. Tak perlu terlalu berharap terhadap cinta yang dirasa, cukuplah cinta dalam diam. perbaiklahi Hubunganmu Dengan Allah SWT ; Perbaiki sholat 5 waktu kita, apakah sholat kita sudah bisa dibilang baik, sudah tuma'ninah? Biasakan sholat di awal waktu dan sholat berjamaah (terutama bagi yang laki-laki).Pelihara sholat-sholat sunnah seperti sholat sebelumdan sesudah sholat fardhu, sholat dhuha, sholat malam, lakukan semampu kita. Penuhi segera hutang-hutang puasa Ramadhan kita, bagi yang masih berhutang. Jangan ditunda-tunda lagi. Mencoba untuk menutup aurot, baik bagi laki-laki dan perempuan. Karena menutup aurot hukumnya wajib. Perbaiki Hubungan Dengan Orang Tua Setelah hubungan dengan Allah SWT telah kita perbaiki tahap selanjutnya adalah memperbaiki hubungan dengan orang tua. Karena ridhonya Allah SWT berada pada orang tua, namun bagi perempuan yang sudah bersuami beralih kepada suaminya.Perbaiki Hubungan Dengan Saudara, Teman dan Tetangga; Dalam bergaul dengan saudara, teman dan tetangga kita, pasti tak luput dari kesalahan-kesalahan yang tidak kita sengaja. Maka di sini perlu kiranya kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan mereka, kita usahakan untuk berbicara dengan bahasa yang sopan, sehingga tidak menyakiti mereka. Selanjutnya menyambung tali silaturahim juga sangat dianjurkan untuk mempermudah jalan dalam mencari jodoh yang baik. Luruskan Niat ,Dalam mencari jodoh maka kita harus meluruskan niat terlebih dahulu. Luruskan niat dalam menikah, menikah hanya karena Allah SWT. Niatkan menikah untuk menyempurnakan separuh dari agama, menikah niatkan untuk mencari Ridho Allah SWT, menikah niatkan untuk melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ta'aruf ,Setelah niat sudah lurus, maka kita diperintahkan untuk ikhtiar atau usaha? Dengan cara apa? Yah, bedanya orang yang mau mendapatkan jodoh yang baik, maka caranya pun juga dengan cara yang baik pula. Ikhtiarnya orang Islam dalam mencari jodoh adalah dengan cara ta'aruf. Taaruf adalah perkenalan antara kedua calon pasangan. Untuk lebih detailnya tentang pengertian taaruf dalam Islam, cara taaruf dalam Islam, proses taaruf dalam Islam bisa baca pengertian taaruf dalam islam dan tata cara taaruf.
Do'a Kepada Allah SWT. Do'a adalah senjata orang Islam dalam mencapai cita-citanya. Karena Allah Maha Kuasa, Allah Maha Mengetahui. Hal ini sangatlah mudah bagi Allah untuk segera mempertemukan dengan jodoh kita. Dan Allah adalah Maha Pemurah dan Penyayang. Allah selalu mengabulkan do'a-do'a hamba-Nya.
Pasrahkan Kepada Allah SWT., Poin terakhir yang harus dilakukan adalah pasrah atau berserah diri kepada Allah SWT, serahkan semua urusan ini kepada Allah. Biarlah Allah yang mengaturnya. Setelah poin 1 sampai dengan 6 sudah dilakukan, namun Allah tidak segera mempertemukan dengan jodoh Anda, maka berkhusnudhonlah kepada-Nya. Mungkin kesendirian saat ini adalah yang terbaik buat Anda, mungkin saja Anda belum siap secara batiniah atau lahiriyahnya. Karena Allah lah yang lebih tahu mana yang terbaik buat Anda. So, tetap semangat dan selalu dekatkan diri kepada Allah.
Bunda Nimas
Kamis, 5 April 2018
No comments:
Post a Comment