JIN PENUNGGU TALI PUSAR - FKDI Indonesia

Sunday, October 8, 2017

JIN PENUNGGU TALI PUSAR

Ilustrasi dari Google

JIN PENUNGGU TALI PUSAR

“Dan jika dikatakan kepada mereka, marilah kalian (mengikuti) kepada apa yang Allah turunkan kepada Rasul, niscaya mereka berkata, cukuplah bagi kami apa yang kami dapati BAPAK-BAPAK kami berada padanya. Apakah (mereka tetap bersikap demikian) meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?” (QS. Al-Maidah: 104).

Terkait kehidupan manusia, masyarakat Jawa mempunyai tradisi mengadakan selamatan, dimulai sejak manusia masih berada dalam kandungan, lahir ke dunia, sampai dengan kematiannya. Salah satu selamatan tersebut dinamakan puputan.

Biasanya, bayi antara umur sepuluh hari sampai dua minggu, tali pusarnya sudah putus. Setelah tali pusaratau tali pusat putus, lalu diadakan selamatan yang dinamakan puputan atau pupak puser. Puputan asal kata dari puput (bahasa Jawa), yang artinya putus.
Tujuan selamatan ini agar bayi selalu diberi kesehatan dan keselamatan dalam hidupnya. Kemudian tali pusat tersebut dikeringkan dan disimpan.
Kok tali pusar disimpan, Ok tali pusar disimpan, kenapa?
Informasi yang banyak saya peroleh dari mereka yang menyimpan atau pun pernah menyimpan tali pusar tersebut, antara lain karena :
- Disimpan karena mengikuti apa yang sudah dilakukan orang tua atau leluhur mereka atau orang lain karena khasiat tali pusar.
- Disimpan karena permintaan orang tua
- Disimpan untuk dijadikan sebagai kenangan-kenangan kelahiran anak.

Boleh  Tambah Sendiri.

Artinya apa? Berarti apa yang kita lakukan dalam menyimpan tali pusar itu cuma ngikut doank dari apa yang dilakukan oleh nenek moyang sedang nenek moyang kita gak tau apapun dan gak dapat petunjuk. Lha! Kalau petunjuk tali pusar yang disimpan bukan dari Allah dan Rasul-Nya. Lantas dari mana sumber petunjuknya sehingga tali pusar yang disimpan dipercaya ada khasiatnya :
1. Diyakini bisa menjadi obat ketika anak sakit. Misal ketika anak demam, tali pusar direndam lalu airnya diminumkan.
2. Ketika anak lebih dari 2, tali pusar anak disatukan (dikumpulkan menjadi satu) gunanya untuk membuat anak akur, gak suka berantem sesama saudara, dan lain-lain

Jika petunjuknya bukan dari Allah dan Rasul-Nya berarti petunjuk itu datangnya dari Setan dan Wali-walinya. Na'udzubillahi minasy syaithoonirrojiim

Ada yang menyimpan untuk dijadikan azimat maka sudah berbuat syirik pada Allah.
Dan anda yang menyimpan sebagai kenangan-kenangan walau tak ada niat apa pun, maka yang berlaku adalah apa yang diyakini oleh orang lain melekat juga pada perilaku kita. Masihkan kita berpikir untuk tetap menyimpannya?

Lalu bagaimana kalau terlanjur menyimpanny?
Direkomendasikan tali pusar yang sudah lama disimpan agar dibakar. Tanpa sadar, tali pusar telah menjadi jimat dan tempat tinggalnya jin.

Mengapa Tali Pusar Yang Sudah Lama Dibakar?

Proses pembakaran merupakan cara cepat untuk menghancurkan tali pusar yang sudah terlanjur disimpan. Jika tali pusar anak langsung ditanam begitu ia lahir, bertahun-tahun kemudian pusar  sudah tidak ada lagi atau hancur. Jika tali pusar sempat disimpan lalu hilang, taubat merupakan jalan untuk melepaskan pengaruh tali pusar yang tanpa sadar menjadi jimat itu.

Bakarnya disarankan dibacakan ayat kursi yach  sebelum dibakar. “Sebenarnya nggak harus ayat kursi yang dibaca. Bisa ayat lainnya atau cukup bismillah lalu tiup. Tujuannya agar jin yang menjadikan tali pusar sebagai benteng atau perisainya kabur, untuk perilaku anak yang disebabkan oleh jin tidak terjadi lagi."

Intinya jika petunjuk tersebut bukan dari Allah dan Rasul-Nya, maka setan pasti memiliki peran yang besar.
Jika setan punya peran besar, maka tali pusar yang  bukanlah menjadi obat melainkan menjadi JIMAT.

Wallahu a'lam...


Edisi        : Selasa, 26 September 2017
Pemateri : Ustadzah Nimas, SPd

No comments:

Post a Comment