POLA MAKAN BURUK VS POLA MAKAN SEHAT PADA REMAJA - FKDI Indonesia

Sunday, October 8, 2017

POLA MAKAN BURUK VS POLA MAKAN SEHAT PADA REMAJA

ilustrasi dari google

Hari/Tanggal : 03 Oktober 2017
Narasumber : Ustadzah Nurul Ulliyah

POLA MAKAN BURUK VS POLA MAKAN SEHAT PADA REMAJA

Masa remaja merupakan salah satu tahap kehidupan seseorang di mana pertumbuhan berat dan  tinggi badan berada pada puncaknya. Pola makan dan gaya hidup yang sesuai akan membantu remaja untuk lebih sehat dan jauh dari penyakit.

Kemajuan gaya hidup dari sederhana menjadi instan menyebabkan banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi masa kini.

Pemikiran yang serba instan tersebut menyebabkan banyak orang terutama remaja mengonsumsi makanan siap saji yang tidak baik bagi kesehatan.

Kebiasaan tersebut bisa memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif di usia muda.

Penyakit degeneratif merupakan proses penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi di usia tua. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah pola makan dan gaya hidup yang salah.

Menginjak usia remaja, anak mulai tertarik menjalani diet terutama remaja putri yang ingin tampil menarik, namun juga tidak jarang anak remaja yang mengalami kelebihan berat badan.
Betul😉

Remaja perempuan agak sensitif terhadap berat badannya, dan menjadi takut bahwa mereka terlalu gemuk. Beberapa remaja perempuan yang memiliki badan normal mengurangi pola makannya, seperti melewatkan makan, hingga membiarkan dirinya sendiri kelaparan. Padahal, masa remaja ini merupakan puncaknya pertumbuhan,  sehingga sangat penting untuk memerhatikan pola makan yang sehat.

Banyak remaja makan makanan junk food setiap hari. Junk food ini juga termasuk minuman bergula seperti soda dan makanan ringan tinggi kalori seperti keripik kentang.

Namun, tubuh Anda tidak dapat berfungsi dengan baik jika hanya makan makanan junk food seperti ini.

Dibandingkan dengan makanan rumahan, junk food (termasuk makanan cepat saji) lebih banyak mengandung:

🔘 Kadar lemak tinggi, terutama lemak jenuh
🔘 Garam yang lebih tinggi
🔘 Gula lebih tinggi
🔘 Rendah serat
🔘 Nutrisi yang lebih rendah, seperti kalsium dan zat besi
🔘 Disajikan dalam porsi yang lebih besar, yang berarti lebih banyak kalori.

Walaupun serangan jantung pada usia remaja mungkin masih terlalu lama untuk menjadi kenyataan, namun mungkin tubuh Anda telah mengalami masalah kesehatan yang tidak ketahui saat ini.

Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, sembelit, kelelahan dan masalah konsentrasi, bahkan ketika Anda masih muda.

Bagaimana cara agar tidak mengalami penyakit degeneratif pada usia tua maupun di usia muda, karena pola makan yang salah??

Berikut ini tips untuk memperbaiki pola makan anak remaja

Perubahan kecil dapat membuat dampak besar. Cobalah untuk:

🔘 Kurangi minuman manis seperti minuman ringan dan minuman energi. Minuman bebas gula baik-baik saja untuk diminum kadang-kadang, tapi minuman ini bersifat asam, yang dapat memiliki efek buruk pada kesehatan tulang dan gigi.

🔘 Air putih adalah minuman sehat. Cbalah untuk menambahkan sepotong lemon, jeruk nipis atau jeruk untuk memberikan rasa.

🔘 Sediakan semangkuk buah di rumah untuk makanan ringan yang cepat dan rendah kalori

🔘 Wajibkan sarapan setiap hari sehingga Anda cenderung untuk tidak mengemil pada waktu istirahat.

🔘 Jangan lewatkan makan siang maupun makan malam

🔘 Bantu orangtua menyiapkan makanan sambil memikirkan cara-cara baru untuk membuat makanan yang lebih sehat.

🔘 Buatlah resep keluarga menjadi makanan yang rendah lemak dengan mengubah metode memasak – misalnya, memanggang, menumis, rebus atau menggunakan microwave, daripada menggoreng

🔘 Pilih makanan bergizi dan seimbang

Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi secara lengkap.

Apabila terjadi kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan maka akan dilengkapi dari makanan yang lain.

Asupan nutrisi yang sehat merupakan komposisi seimbang antara karbohidrat, lemak, dan protein.

 Jenis makanan yang dikonsumsi baiknya memiliki proporsi yang seimbang dengan komposisi yang disarankan yaitu 55-65% karbohidrat, 10-15% protein, 25-35% lemak.

Pangan yang beragam dan bergizi seimbang dalam hidangan sehari-hari, minimal harus terdiri dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis sumber zat pembangun dan satu jenis sumber zat pengatur sehingga terdiri dari tiga kelompok pangan (pangan pokok, lauk pauk, sayur dan buah).

🔘 Makan sesuai waktunya

Seperti yang dijelaskan diatas, nangan pernah lewatkan sarapan karena sarapan merupakan sumber energi utama dan dapat mencegah kelaparan di tengah hari.

Jika Anda terlambat sarapan, ambilah roti atau sebuah pisang, atau buatlah jus buah dan masukan ke dalam botol bekal. Makan 3x sehari dengan cemilan di antaranya adalah cara terbaik untuk mempertahankan berat badan dengan sehat.

Pilih makanan yang dipanggang atau direbus, bukan digoreng.

Dibandingkan makanan yang dipanggang atau direbus, makanan yang digoreng mempunyai 50% kalori atau lemak lebih banyak.

🔘 Kurangi fast food

Makan fast food sekali-sekali tidak masalah, tetapi adik2 juga perlu menjaga porsinya dan hindari fast food berukuran besar.

Kalori dalam fast food berukuran besar akan ditumpuk menjadi lemak dan mengakibatkan naiknya berat badan.

Fast food umumnya kaya akan lemak jenuh, gula, garam, dan kurang nutrisi penting vitamin serta mineral.

TUBUH KITA YANG SEKARANG ADALAH HASIL DARI APA YANG KITA MAKAN SELAMA BERTAHUN-TAHUN

#Kajian Remaja Islamiyah

No comments:

Post a Comment