Demam Berdarah Dengue - FKDI Indonesia

Wednesday, November 8, 2017

Demam Berdarah Dengue

ilustrasi dari google

Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus dengue yang disebarkan oleh gigitan nyamuk.

Sebetulnya demam dengue dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk. Gejala DBD tergolong parah (meskipun pada fase ini panas tubuh mengalami penurunan) di antaranya adalah kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut.

Gejala demam berdarah antara lain:
1. Demam tinggi 3 hari yang kemudian turun seperti normal pada hari ke 4-6
2. Sakit kepala
3. Bisa disertai mual dan nyeri perut
4. Tanda tanda perdarahan seperti bintik merah di tangan dan kaki, mimisan, gusi berdarah dll. 

Seseorang dinyatakan positif dengue dengan adanya gejala diatas disertai pemeriksaan penunjang seperti trombosit yang < 100.000 atau pemeriksaan IgG dan IgM anti dengue yang positif. Pada Dengue, penurunan trombosit mulai terjadi pada hari ke3 sampai hari ke 7 demam. Dan kemudian akan naik kembali seiring dengan perbaikan kondisi tubuh.
DBD yang tergolong ringan pada anak, seringkali berupa demam tanpa diikuti gejala tertentu. Jika muncul gejala, umumnya terjadi sekitar 4-7 hari setelah digigit nyamuk penyebab demam berdarah.

Pada kasus DBD yang lebih berat, anak dapat mengalami gejala yang umumnya berupa:
-Demam tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius
-Nyeri di bagian belakang mata
-Nyeri pada tulang, otot, dan sendi
-Sakit kepala
-Mual dan muntah
-Pembengkakan pada kelenjar.

Selain itu, anak dapat mengalami bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh. Gejala-gejala umumnya akan berlangsung selama 7 hari..

Namun pada situasi tertentu, gejala dapat memburuk sehingga memicu sindrom syok dengue. Kondisi ini dapat mengancam nyawa, karena terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan jumlah trombosit. Jika tidak segera diatasi, dapat menimbulkan perdarahan dari gusi dan hidung, perdarahan di bawah kulit, sulit bernapas, lemah, muntah terus menerus, keringat dingin serta sakit parah pada bagian perut.

Perawatan yang dapat dilakukan di rumah dengan cara :
1. Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi.
2. Makan gizi seimbang.
3. Bedrest / istirahat cukup.
4. Perbanyak buah dan sayuran.

Perhatikan tanda tanda perdarahan seperti :
1. gusi berdarah,
2. mimisan
3. bintik merah di tangan dan kaki,
4. kencing berdarah,
5. BAB hitam seperti kopi. Jika gejala ini timbul segera berobat ke RS terdekat untuk penanganan yang lebih lanjut.

Ibu-ibu juga bisa melakukan hal dibawah ini di lingkungan dan rumah :
1. Program 3 M
2. Fogging untuk membunuh nyamuk dewasa.
3. Penggunaan abate.

Ibu-ibu juga bisa melakukan tes darah ulang untuk melihat apakah trombosit anak tidak bertambah turun. Sebaiknya lakukan setelah hari ke 7 demam. Jika trombosit anak berada diatas nilai trombosit pertama kali pemeriksaan maka sudah bisa dikatakan bahwa kondisi anak sudah aman.

Edisi        : Kamis, 26 Oktober 2017
Pemateri : dokter Lia Subhan

No comments:

Post a Comment