Bersegera Raih Ampunan Allah dan Miliki Sifat Ahli Syurga
Pemateri: Arif Tri AlQondaly
Edisi: 24 Juni 2019
Perintah untuk bersegera meraih ampunan Allah adalah
kewajiban setiap mukmin. Sebagaimana FirmanNya :
{وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ}
"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan
kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa." (Ali Imran: 133)
Makna bersegera artinya berlomba-lomba, artinya tidak boleh
ditunda walau sekejab. Imam Ibn Katsir menjelaskan dengan menyebutkan firmanNya :
سابِقُوا
إِلى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُها كَعَرْضِ السَّماءِ وَالْأَرْضِ
"Berlomba-lombalah kalian kepada (mendapatkan) ampunan
dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi".
(Al-Hadid: 21),
Kemudian Allah SWT
menyebutkan sifat ahli surga melalui firman-Nya:
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik
di waktu lapang maupun sempit." (Ali Imran: 134)
Saudaraku sekalian, mari perhatikan sabda Nabi berikut sumpah beliau
untuk bisa direnungkan
"Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah untuknya;
tiada harta yang berkurang karena sedekah, dan tidak sekali-kali Allah
menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf melainkan hanya keagungan; serta
barang siapa yang merendahkan dirinya karena Allah, niscaya Allah mengangkat
(kedudukan)nya".
Sumpah Nabi ini merupakan logika yg terbalik, jika
dibandingkan pada kebanyakan manusia
,yakni : (1). Allah pasti tambah Rizqi
justru mereka yang gemar infaq hartanya (2). Allah pasti muliakan orang yg pemaaf
(3). Allah pasti tinggikan derajat orang yg rendah hati.
Lalu Allah SWT terangkan sifat Ahli Syurga berikutnya :
وَالْكاظِمِينَ
الْغَيْظَ وَالْعافِينَ
"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang." (Ali Imran: 134)
Seorang sahabat berkata : "Wahai Rasulullah, ajarkanlah
kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan banyak-banyak
agar aku selalu mengingatnya. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam
bersabda, "Kamu jangan marah."
Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda: "Sesungguhnya marah itu
perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu
hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara
kalian marah, hendaklah ia berwudu".
Kemudian Allah juga jelaskan sifat Ahli SYURGA berikutnya
dengan firmanNya :
وَالَّذِينَ
إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ
ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka". (Ali Imran: 135)
Ketika Allah SWT menurunkan ayat di atas, Iblis menangis keras karena ayat ini. Sambil
berkata :
"Karena sesungguhnya iblis mengatakan, "Aku
binasakan manusia dengan dosa-dosa, dan mereka membinasakan diriku dengan La
Ilaha Illallah dan istigfar. Setelah aku melihat hal tersebut, maka aku
binasakan mereka dengan hawa nafsu, sedangkan mereka menduga bahwa diri mereka
diberi petunjuk."
Artinya, Iblis bisa kita hancurkan dengan dzikir tauhid dan
istighfar, namun jika Iblis hembuskan hawa nafsu, maka kita akan tersesat. Oleh
karenanya kita harus terus berjalan diatas Sunnah dan terikat dengan syariatNya
agar tipu daya iblis bisa sirna.
Allahu a'lam bi ash-showab
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment