Pentingnya Ilmu Psikologi Islam Dalam Keluarga - FKDI Indonesia

Monday, August 22, 2016

Pentingnya Ilmu Psikologi Islam Dalam Keluarga



*Pentingnya Ilmu Psikologi Islam Dalam Keluarga*

*Anak adalah cermin dari ayahnya*
Ayah adalah kepala keluarga sekaligus kepala madrasah.
Keluarga adalah madrasah utama dan seorang ibu adalah guru utama. Apapun jadinya guru tergantung kelapala sekolahnya.

Nah dalam keluarga /madrasah terdpat insan2 luar biasa yg siap dibentuk menjadi energi agama di masa depan. Insan-insan luar biasa yg siap dibentuk menjadi energi agama di masa depan. Untuk itu mereka harus diposisikan, diarahakan, dan dibimbing dengan baik.

Agar semua proses pembimbingan ini berjalan dengan baik, maka perlu pengetahuan atau ilmu yg dapat dijadikan sebagai rujukan dan pegangan.

Salah satu disiplin ilmu dalam konteks hal ini adalah pengethaun ttg psikologi.

Psikologi = 'ilmu an-nafs

Mari kita bicara Psikologi dalam perspektif
sederhana:

Orang bilang psikologi adalah ilmu meramal. Padahal sesungguhnya tidak. Namun kita belajar bagaiamana memahami perilaku, pikiran, dan perasaan orang sehingga kita punya pengetahuan dasar ttg potensi, kecendrungan dan niat orang.

Karena inilah sehingga para psikolog dan orang2 yg belajat psikologi dapat mengasumsikan perilaku orang.

Dalam keluarga sering terjadi 2 hal berikut ini:

*1. Orangtua tidak komunikatif scr persuasif dengan anggota keluarga*

Masyarakat kita dikenal sebagai _less expressive_artinya orang2 yg kurang ekspresif dalam komunikasi. Karena hal ini kita menjasi kurang persuasif dlm komunikasi.

Sebagai contoh, Bapak/Bapak berapa kali dalam seminggu ini mengucapkan Love You kepada Istri ?

Apa sih maksudnya *Persuasif*?
Memerintah orang tanpa dia merasa diperintah. Meminta orang tanpa merasa dimintai. Memarahi orang tanpa merasa dimarahi. dst.

*2. Tidak ada romansa ekspresif emosional antara anggota keluarga*

Orang yg baru merasa jatuh cinta, pasti suka ngegombal. Ngegombal adalah ekspresi emosi dlm komunikasi dan itu penting dalam keluarga sbg ekspresi cinta dlm keluarga.

Salah satu contoh: Misalnya Si anak yg susah mendapatkan ridho orangtua.
Mulailah dengan cerita2 ttg bagaimana anak yg tidak mendpatkan ridho dari orangtua.
Pada dasarnya orangtua ingin anaknya mendapatkan kebaikan dlm hidup. Sehingga ketika harapan ortu tidak sesuai dengan keinginan anak disitulah muncul ketidaksingkronannya. Nah kalo sudah urusan hati, maka disitulah ridhonya bisa didapat.

Dengan memahami perilaku, pikiran, dan perasaan orang sehingga kita punya pengetahuan dasar ttg potensi, kecendrungan dan niat orang tersebut.

Allahu 'alam bish showab

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ


Hari, Tanggal : Senin, 22 Agustus 2016
Narasumber  : Ustadz Ilham

No comments:

Post a Comment