*MEMBANGUN BAHAGIA DI ERA MEDIA*
Ikhwah, Pada jaman sekarang ini kita tidak bisa memungkiri lagi bahwa teknologi sudah semakin maju.
"Data statistik terakhir menunjukkan dari 250 juta penduduk Indonesia, pengguna internet pada tahun 2015 pada angka 130 juta, pengguna handphone bekisar 270 juta." [Data Google].
Angka ini menunjukkan betapa teknologi sudah banyak dikenal terutama bagi rakyat Indonesia. Penggunaannya teknologi ini pun bervariasi, rata – rata mereka menghabiskan waktu kira – kira lima jam sehari pada internet, rata – rata durasi mereka menggunakan handphone sekitar dua jam, & 98 % dari total penduduk memilih akun disosial media. Kita tidak bisa lagi memungkiri bahwa dari tahun ke tahun rakyat Indonesia memang membutuhkan teknologi sebagai sumber sarana informasi dan sarana komunikasi.
Tetapi apakah teknologi merupakan solusi bagi Indonesia ?. Kita dapat melihat disetiap lamaran pekerjaan di Indonesia dengan minimal kriteria mereka harus dapat menggunakan aplikasi “Microsoft Office” & aplikasi design. Kita juga dapat melihat pada tes penerimaan mahasiswa, sebagian universitas juga ada yang menggunakan CBT (Computer Based Test). Bahkan teknologi pun dapat mempersingkat waktu & jarang seperti penggunaan fitur “Video Call” yang sudah diterapkan hampir diseluruh social media, seakan teknologi merupakan bagian dari hidup kita. Internet juga dapat mencari sesuatu yang kita pikirkan hanya dengan mengetiknya saja sudah muncul.
Nah ikhwah, dari pemaparan tersebut bolehkah Kita Mengejar Kebahagiaan?. Karena materi malam ini adalah bagaimana "Membangun Bahagia di Era Media”
Sesuai sekali dengan hadits berikut : “Tidak apa-apa dengan kaya bagi orang yang bertakwa & sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya & bahagia itu bagian dari kenikmatan.” [HR Ibnu Majah No 2132].
*Kuncinya* adalah dengan kita mensyukurinya.
Karena...
Allah Subhanah berfirman dalam Al Qur'an : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu & jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim : 7).
Bagaimana Cara agar Bahagia atau Rela Terhadap Ketetapan Allah Subhanah ustadz? 🤔
jangan lupa ikhtiar ya ikhwah.. 😊
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan diantara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah kepada Allah, dan diantara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap ketetapan Allah.” [HR. Ahmad No. 1367]
💝 Memiliki Tetangga Yang Baik...
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda : “Termasuk kebahagiaan seseorang adalah tetangga yang baik, kendaraan yang menyenangkan & tempat tinggal yang luas.” Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib dari Jamil dari Nafi’ bin Abdul Harits berkata; Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam bersabda : lalu disebutkan sama. [HR Ahmad No. 14830]
Allah Subhanah berfirman : Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik & sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl : 97).
Ingat ikhwah..
Orang-Orang baik akan mengarahkan memotivasi kita untuk baik. So bersyukurlah Antum ada disini..
Disarankan Allah untuk kita..
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah & hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).” (QS. At Taubah, 9 : 119).
💝 Syukuri Kebahagiaan Antum. Karena kebahagiaan bagian dari nikmat, maka syukuri kebahagiaan itu agar bertambah.
Ada sebuah ayat masyhur di tengah kita semoga menjadi larutan untuk terus bersyukur...
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim: 7).
Closing Statement
*Semakin sadar banyaknya nikmat dari Allah maka harusnya makin banyak syukur & banyak pula Kebahagiaannya ya... "*,
*"Semakin banyak Antum membuat orang bahagia maka semakin banyak kebahagiaan yang Antun dapatkan... "*
Wallahu A'lam..
by : Ustadz Nafis
Edisi : Jum'at, 7 Oktober 2016
No comments:
Post a Comment