MEMAHAMI BAKAT DAN POTENSI DIRI (Anak) - FKDI Indonesia

Wednesday, August 9, 2017

MEMAHAMI BAKAT DAN POTENSI DIRI (Anak)

Ilustrasi dari google

Hari/Tanggal : Selasa, 01 Agustus 2017
Narasumber : Ustadz Freddy
Judul : MEMAHAMI BAKAT DAN POTENSI DIRI (Anak)


Mengetahui bakat dan potensi anak, ternyata penting dan sangat mendesak karena di zaman era millinela.
Banyak dari diri yang belum tahu apa potensi dan bakatnya.
Kita akan bahas sederhana, mulai dari
Mimpi vs Impian
Pernahkah dan masih ingat bahwa disaat dahulu ketika masih kecil,
Orang Tua atau Lingkungan pasti menanyakan pertanyaan yang sudah kita tidak asing lagi,
"Kalo besar mau jadi apa?" atau "Cita-citanya apa?"
Banyak sebagian kita sudah pasti akan menjawab, apa coba teman2 jawabannya? Iya, saya tahu apa jawaban kalian.
Sebagian besar dari kalian dan juga diri pribadi menjawab (Pengalaman Masa Kecil)
Jawabanya adalah pasti ingin jadi Tentara, Polisi, Dokter, Presiden, Guru, Arsitek.
Menurut Penelitian secara akademis yang dilakukan oleh Barrick & Mount menyebutkan bahwa hanya sekitar 26% orang yang bekerja sesuai dengan jurusannya!!!
Litbang DIKTI menyatakan 87% Mahasiswa Indonesia Salah Jurusan!!!*
Apakah ini sebabnya? Ternyata ada beberapa yang belum memahami siapa dirinya, mulai dari PASSION, BAKAT, POTENSI TERPENDAM, Dll.
Pertama-tama karena sebab yang umum dulu, yakni:
Tuntutan vs Pilihan
Sebagai orang Indonesia, kita dibesarkan dengan nilai kehidupan di mana orangtua berperan besar dalam kehidupan kita.
Kita menjadi saksi hidup bagaimana mereka bekerja membanting tulang dan banyak berkorban demi memberikan kualitas hidup terbaik bagi kita, menopang kehidupan dan membiayai pendidikan kita sampai kita lulus kuliah.Wajar saja jika kita sebagai anak merasakan pengorbanan mereka dan merasa hutang budi sehingga menjadikan tujuan utama kita dalam mencari kerja adalah membanggakan orangtua.
Tapi bagaimana jika ekspektasi orangtua terhadap kita mengenai pekerjaan justru malah bertentangan dengan aspirasi diri kita sendiri?
Hati ingin kerja di perusahaan swasta, orangtua ingin kita kerja jadi pegawai negeri. Aspirasi ingin jadi pengusaha tapi orangtua ingin kita kerja di perusahaan ternama.
Bakat dan minat di bidang kreatif tapi definisi orangtua pekerjaan adalah yang berdasi.
Atau justru sebaliknya, tawaran beasiswa sekolah bertubi-tubi di kota besar tapi orangtua ingin kita kembali ke kota asal dan melanjutkan bisnis mereka karena mereka sudah tua.
mengapa demikian?
4 Penyebab hal inilah yang terjadi:
1. Pada dasarnya semua orang tua ingin anaknya bahagia
2. Bahagia itu sederhana
3. Kita dibesarkan berbeda pada zaman berbeda dengan definisi mereka
4. Tidak bisa dipungkiri kita hidup di culture yang conflict avoidance.
Nah, ketika 4 penyebab diatas mari kita kaji bersama-sama.
Dalam dunia dunia parenting, ada istilah pedagogi. yakni perlambatan kedewasaan sehingga muncul istilah teenager atau remaja.
Yang dalam islam, tidak ada istilah remaja, adanya hanya anak anak dan dewasa, pembatasannya adalah aqil baligh.
Dalam sistem pendidikan kita, antara aqil baligh ini melambatkan perkembangan kedewasaan sehingga aqil baligh ini tidak muncul secara bersamaan.
Sehingga yg sering terjadi, banyak anak yg sudah baligh, tapi belum aqil.
Terkait dgn penelitian di atas, seharusnya orang tua mendidik anak punya kurikulum sendiri yg setiap anak berbeda,
karena di sekolah kurikulumnya diseragamkan, padahal setiap anak punya bakat yg berbeda2.
Albert Einstein berkata :
jangan menilai seorang ikan bisa terbang, dan gajah bisa berenang.
Setiap anak itu unik dan punya potensi bakat masing2, sehingga ortu harus bisa membuat portofolio kurikulum setiap anak, agar anak2 bisa terpetakan bakatnya sejak dini. Sehingga kelak ketika dewasa, anak2 tidak mjd pribadi yang galau untuk memilih jurusan, ataupun memilih pekerjaan.
Ada 4 kuadran dimana seseorang pasti masuk di salah satu dari 4 kuadran ini.
Kuadran Satu :
Kegiatan yang disukai dan produktif
Kuadran Dua :
Kegiatan yang disukai tetapi tidak produktif
Kuadran Tiga :
Kegiatan yang tidak disukai tetapi produktif
Kuadran Empat :
Kegiatan yang tidak disukai dan tidak produktif
Jika anak sudah terpetakan bakatnya sudah dini, maka ortu akan mudah melakukan tallent mapping.
Sebuah kegiatan disebut produktif apabila orang melakukan pekerjasn dengan kualifikasi 4 hal ini :
1. Yang disukai (Enjoy)
2. Mudah dikuasai (Easy)
3. Hasilnya bagus (Excellent)
4. Bermanfaat (Earn)
Kualifikasi ini dikenal juga dengan “4E-ACTIVITIES”.

Materi kajian Parenting Islamiyah FKDI

No comments:

Post a Comment