UMMU SHIBYAN - FKDI Indonesia

Wednesday, August 30, 2017

UMMU SHIBYAN

gambar dari google

UMMU SHIBYAN

Seperti yang kita ketahui bersama dalam materi jenis jenis jin bahwa mereka hidupnya tidak beda jauh dengan manusia, berkelompok, perpangkat dan juga berbeda jenis (hadis shohih )yakni laki laki dan perempuan juga mempunyai tugas masing masing. Seperti halnya manusia jin tersebut juga memiliki panggilan, khusus untuk jin perempuan di panggil dengan nama ummu sibyan .
Seperti yang di ceritakan dalam mitos “jin Ummu Shibyan dengan Nabi Sulaiman”, jin ini mampu masuk ke dalam rahim orang perempuan dan mengikat rahimnya serta menyumbat dengan tujuan agar kaum itu tidak mengandung. Diceritakan juga jin ini masuk ke dalam perut orang perempuan yang hamil, di waktu janin di dalam kandungannya sedang tumbuh jin ini akan menendangnya, maka  keguguranlah  dan jadilah rahimnya kosong semua. Mengganggu bayi yang baru lahir dan anak-anak (biasanya kurang dari 2 tahun) serta wanita yang hamil. 
Jin Ummu Sibyan memiliki wajah yang mengerikan dengan mata 1 yang besar dan berjalan di dinding seperti cicak.

Ada dua versi yang kita dapatkan menafsirkan ummu shibyan.
Ibnu ‘Aqil dalam kitab An Nihayah menafsirkan Ummu Shibyan adalah riih (ريح), yaitu kalau kita bahasakan adalah angin jahat yang biasanya bisa seseorang sampai pingsan kalau mengenainya. Di negeri kita biasanya dibahasakan angin jahat, dsb.
Versi kedua, ada yang menafsirkan Ummu Shibyan ini dengan jin yang mengikuti. Jin wanita yang mengikuti yang dikhawatirkan akan mengganggu dan memudharatkan
HADITH tentang UMMU SHIBYAN ini DAIF namun hadis larangan anak anak  berkeliaran pada waktu senja sahih kerana  itu waktu syaitan berkeliaran.
“Jika masuk awal malam atau beliau mengatakan: jika kalian memasuki waktu sore maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup” (HR. Al-Bukhari no. 3304 dan Muslim no. 2012).
“Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal isya karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal isya.” (HR. Muslim no. 2013).
Setelah berlalu beberapa saat dari waktu masuknya awal malam, tidak mengapa jika melepaskan anak keluar rumah karena waktu berkeliarannya setan telah lewat. Dapat juga dipahami dari sini, wallahu a’lam, bahwa para setan telah mendapat tempat menginap untuk diri mereka.
Hikmah berkeliarannya setan pada waktu ini dan bukan pada waktu siang, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah, adalah karena pergerakan di malam hari lebih memungkinkan mereka daripada di siang hari, hal ini karena kegelapan lebih mengumpulkan kekuatan setan daripada yang lain, begitu pula setiap warna hitam. (Fathul Bari hadits no. 3280, bab Shifatu Iblis wa Junudihi).

Edisi        : Senin, 21 Agustus 2017
Pemateri : Ustadzah Nimas , SPd

No comments:

Post a Comment