Agar Anak Curhat ke Orang Tua - FKDI Indonesia

Thursday, September 14, 2017

Agar Anak Curhat ke Orang Tua

ilustrasi dari google

⁠⁠⁠⁠⁠Hari/Tanggal : Jum'at, 08 September 2017
Narasumber : Ustadz Lilik Prihyanto, S.Pd



Pernah kita dengar dengar atau saksikan berita ada seorang gadis yang dicurigai diculik seorang pria , namun ternyata tidak diculik, gadis tadi dikembalikan oleh pria tadi yang sebelumnya sang gadis dan pria tadi bisa bersama sama semenjak kopdar setelah mereka menjalin hubungan melalui FB.

Namun sang gadis setelah diserahkan keorangtuanya gadis itu tidak mau ditinggal oleh pria tadi.

Karena gadis tersebut merasa nyaman, senang didengar saat ia curhat, merasa puas saat apa yang ia ungkapkan perasaan yang ada dihatinya didengar pria tadi.

Bahkan gadis tadi menangis sejadi jadinya saat ditinggal pria tadi

Dari kisah diatas ada masalah yang seharusnya anak bisa curhat ,mengungkapkan perasaan kepada ortu namun malah kepada orang lain bahkan bukan muhrimnya , kejadian ini kan sangat berbahaya.

Masih untung jika prianya itu baik dan punya etikat baik dengan bukti mengembalikan gadis tadi

Lha kalau prianya buruk hatinya jadi apa gadis tadi.

Masalah ini semua bermula dari ortu tidak nyaman sebagai tempat curhat.

Lain kisah ada seorang ibu yang curhat kepada pembicara parenting "tadz saya itu tiap hari ngajak omong anak saya, saat awal awal itu ya enak enak aja tadz, tapi lama lama saat saya mau ajak omong dia malah bilang"capek ma, aku tak istirahat dulu", begitu tadz?, sehingga dia makin menjauh"

Kira kira apa yang salah dari ibu ini ya, yang maksud ibu ini pingin dekat dan selalu dekat dengan anaknya namun malah menjauh.

Ya , sebenarnya agar anak kita itu dekat secara emosional dengan mudah curhat dengan kita itu mudah.

 Jika kita sebagai orangtua mau dan siap mendengarkan.

 Jika kita sebagai orangtua mau berakrab akrab dengan anak kita.

 Jika kita orang tua bisa menjadi teman anak kita  dalam masalah yang mereka hadapi.

Dan jadilah kita orang tua yang menahan kata kata yang terlalu banyak sehingga anak kita punya kesempatan untuk mengungkapkan perasaanya.

Agar anak kita mau curhat kepada kita sejak dini maka diasaat anak kita mau mengungkapkan perasaanya kita harus sabar mendengarkan, bahkan jika anak kita berperilaku buruk kita tidak boleh tergesa gesa marah atau memakinya.

Dan disaat anak kita jujur walaupun perbuatan jujurnya itu kalau kita dengar membikin kita marah kita pun ndak boleh tergesa gesa marah,misal anak kita bilang "mi maafin aku ya tadi aku mecahin pot bunga" kita harus merespon pisitif atas kejujuranya kemudian kita tanya sebabnya dan kita luruskan perilakunya.

#Kajian Parenting Islamiyah

No comments:

Post a Comment