![]() |
Ilustrasi dari Google |
ANTARA SOMBONG & LEPAS HIJAB
Ustadz Zen Yusuf
Kita akan urai permasalahan tentang perseteruan seorang ustadz yang lagi naik pitam eh naik daun, dengan seorang artis yg hidungnya mancung ke dalam yg baru saja lepas jilbab yg dikatain si ustadz sebagai si pesek, lalu siustad mengatakan "sombong kepada orang sombong adalah sedekah"
Jadi ada dua hal penting;
1. Hukum melepas jilbab
2. Hukum sombong
Pertama mengenai fenomena lepas jilbab.
Seorang wanita yg dahulunya tidak berhijab, lalu berhijab, lalu lepas hijab lagi...
Banyak alasan dan rumor berkembang di masyarakat anti hijab mengatakan, lebih baik menjilbabi hati dari pada sekedar menutup kepala. Ini jelas keliru, sebab baik buruknya hati itu terlihat pada taat tidaknya seseorang kepada aturan Allah. Akhlaknya sesuai dengan ajaran Allah dan RasulNya. Jika ada orang naik motor tidak pakai helm ditangkap polisi ditilang lalu mengatakan, saya pakai helm di hati pak. Apakah alasannya diterima?
Ada yg mengatakan, tidak berjilbab tidak masalah yg penting hatinya baik, ini juga keliru. Sekiranya dia baik kepada sesama manusia namun terhadap Allah buruk yaitu tidak taat perintahNya, apa jadinya? Padahal seharusnya حبل من الله و حبل من الناس hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia dijaga baik-baik dan hubungan dengan Allah diutamakan. Sebab Allah yg telah menciptakan kita, memberi rizki, mengatur urusan kita, dan yg punya surga juga neraka.
Maka tidak bisa dikatakan hatinya baik jika seseorang durhaka kepada Allah...
Wanita yg pakai hijab syar'i karena Allah, maka tiap detik tiap saat selalu mendapat pahala. Sedangkan wanita yg tidak pakai hijab syar'i, maka tiap detik tiap saat dalam hidupnya selalu mendapat dosa.
Berhijab juga harus karena Allah, bukan karena trend atau karena budaya, atau karena faktor gak enak dan terpaksa.
Jika bukan karena Allah tentu rentan untuk kembali lepas jilbab.
Memakai hijab itu bukan tradisi dan bukan trend, tetapi perintah Allah dan RasulNya:
وَقُْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Annur 31
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
59. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kedua, pernyataan si ustadz yang mengatakan, sombong kepada orang sombong adalah sedekah....
Ini adalah ungkapan yg sangat berbahaya, sebab dg ungkapan itu seakan2 orang boleh bersikap sombong. Meskipun keluar dari mulut ustadz yg sedang viral, namun belum tentu benar.
Ungkapan itu meskipun dinisbatkan kpd ulama, namun hal bukan hadis. Jika ada yg mengatakan itunhadis, maka itu hadis yg batil, tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan merupakan kedustaan atas nama Nabi.
Kakek guru kami, syekh muhammad bin saleh alutaimin rahimahullah ketika ditanya tentang ungkapan di atas beliau katakan bahwa ungkapan itu tidak ada asalnya. Sombong adalah dosa yg sangat besar. Dalam sahih muslim Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا يدخل الجنة من كان فى قلبه مثقال ذرة من كبر
"Tidak akan masuk surga seseorang yg dalam hatinya ada kesombongan meskipun sebesar biji dzarrah."
Maka seseorang tidak boleh bersombong.
Jika ada orang yg sombong, hendaknya dinasehati dan diperingatkan, bukan dibalas dengan kesombongan. Karena yg diperintahkan adalah membalas sesuatu dengan yg lebih baik.
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
34. Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
35. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.
Fushilat 34-35.
Demikian penjelasan beliau mengenai ungkapan tersebut
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda,.
الكبرياء ردائي و العظمة إزاري فمن نازعني واحدا منهما قذفته فى النار
Kesombongan adalah pakaianKu, dan keangan adalah selendangKu. Maka barangsiapa menyaingiKu satu dari keduanya, Aku campakkan dia ke neraka. HR. Muslim.
Maka tidak ada seseorang boleh sombong di hadapan Allah ataupun di hadapan manusia.
Jika ada orang yang sombong lalu dibalas dengan sombong, maka siapakah yg lebih baik dari keduanya? Tentu tidak ada, sebab sama-sama sombong.
Rasulullah bersabda,
الكبر بطر الحق و غمط الناس
"Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia."
HR. Muslim.
Jadi dari perseteruan dua belah pihak, kedua-duanya harus diluruskan sebab keduanya bisa berpotensi sombong. Yang satu menolak kebenaran dari Allah, dan yg satunya melegalkan kesombongan serta meremehkan manusia.
Semoga Allah lindungi kita dari perangai dan kelakuan yang buruk. Semoga Allah bersihkan hati kita, sucikan jiwa kita dan jauhkan hidup kita dari penyakit hati yang sangat berbahaya yaitu sifat sombong yang menggerogoti iman...
Aamiin ...
Sekian,Barakallah fikum..
No comments:
Post a Comment