AL-QUR'AN SEBAGAI TERAPI KEHIDUPAN
Pemateri: Bunda Lintang Ratri S
Edisi: 28 Juni 2018
Sebelum kita melangkah lebih jauh baik nya kita pelajari dulu siapa diri kita
1. Siapa manusia. pertama?
Adam AS
2. Siapa yang menjadikan Adam?
Allah SWT
3.Dalam rangka tujuan apa manusla diciptakan?
Beribadah kepada Allah
4. Apakah maksudnya. beribadah kepada Allah?
Ngawulo, mengabdi kepada Allah.
Mempersembahkan dirinya dan semua yang ada pada dirinya untuk Allah melalui dua cara, yaitu cara-cara khusus dan secara umum dengan seluruh gerak kehidupannya hingga akhir masa hidupnya.
5. Selain beribadah kepada Allah SWT. Apakah ada tugas khusus manusia diciptakan Allah SWT ?
Ada, yaitu sebagai Khalifatullaah fil ardhi.
Wakil Allah di muka bumi.
6.Apakah maksudnya khalifatullaah fil ardhi itu?
Sebagal wakil resmi yg ditunjuk oleh Allah SWT untuk mengatur, mengelola sumber daya makhluk' Allah lainnya, menata dengan peraluran di segala bidang dengan baik sehingga terwujud kehidupan yang seleras dan seimbang dengan seluruh gerak alam semesta. Sehingga terwujud kedamaian, keamanan dan kesejahtaraan di alam semesta
7. Apakah berarti setiap manusia bisa menjadl khalifah Allah?
Siapapun manusianya sejak awal dia adalah khalifah Allah SWT. Hanya saja ada yg amanah dan ada yg kurang amanah.
8. Siapakah itu yang amanah? Mereka ya menjalankan tugas sebagai Khalifah Allah swt dengan:
a. Tetap memposisikan dirinya sebagai Abdi (hamba) Allah swt,
b. Menjalankan tugas Kekhalifahan ltu sesuai dengan tata cara yang diperkenankan secara resml oleh Allah swt, sesual dengan yang Allah swt kehendaki dan diridhoiNya.
Dan itulah cara hidup yg disebut dengan ISLAM.
Apa itu lSLAM :
Cara hidup yg secara resmi Allah tetapkan sesuai dengan tujuan penciptaan sebagai hamba Allah swt (mengabdi, rnenyembah kepada Allah swt) dan sebagal Khalifah (yg amanah)
Mereka yang ber-lslam itu disebut dengan MUSLIM.
Hamba Allah SWT (mengabdi, menyembah kepada Allah swt) dan sebagai Khalifah yang amanah Mereka yang berislam di sebut dengan muslim
B. Sejarah Manusia di bumi
1. Tempat tinggal:
Di Jannah (surga) yang penuh kenikmatan, dengan satu ujian ( jangan dekati satu pohon di antara pohon-pohon yang lain)
2. Apakah Adam berhasil lulus dengan ujian Allah?
Tidak
3. Mengapa? Karena jawaban nya salah yaitu tergoda dan tertipu sehingga melanggar larangan Allah swt
4. Mengapa tergoda?: A). Ada yang terus menerus menggoda /mengganggu
b). Tidak ada tekat kuat untuk mematuhi arahkan Allah terkait peringatan tentang adanya musuh. (QS Thoha. Ayat 115)
5. Musuh?
Siapakah Musuh manusia itu?
Iblis
Dan mengapa dia memusuhi?
Karena sombong dan dengki.
C. MENGENAL MUSUH
1. Mengapa parlu mengenali musuh? supaya jangan terjebak, tertipu dan terjerumus dalam kesalahan yang nantinya mengalami kerugian dan kesengsaraan.
2. Tujuan Musuh dan Sasarannya?
Menjadikan Hamba Allah melakukan kesalahan (membuat dosa.) Sehingga menggagalkan fungsi sebagai hamba Allah‘ swt untuk beribadah (Jin Dan Manusia). Khususnya menggagalkan penciptaan manusia sebagai Khalifah yang amanah.
3. Pimpinan. anggota, Organisasi,Strategi-Metode-Teknik. Program program
D. Akibat Dari Kesalahan (Perbuatan Dosa)
E. Visualisasi Konsep Hidup
Ketika seorang mengalami kegalauan, baik jiwa atau
jasadnya maka hal pertama yang terbayang dibenaknya
adalah rumah sakit – biaya – mengeluh – makin sakit.
Sebagai seorang muslim, apalagi kita sedang belajar
menjadi mukmin yang muhsin maka sebenarnya ‘tidak harus
segalau itu, kita memiliki solusi yang indah, jelas dan meyakinkan. Mari kita telusuri..
Selayaknya, ketika seseorang mukmin terkena musibah
maka yang pertama kali ada dibenaknya adalah pertanyaan
tentang ‘kesalahan apa’ yang telah ia lakukan dihari kemarin dan masalalunya
Karena setiap jejak-jejak yang pernah
kita lewati itu laksana titik yang sambung-menyambung, membentuk satu lukisan di kanvas kehidupan kita.
Sebagaimana firmannya dalam Al Qur’an ; “Setiap musibah itu disebabkan oleh perbuatan tangannmu sendiri”. Maka kunci mati dalam hati, bahwasannya ada yang salah dimasalalu kita. Bukan orang lain, jadi, stop upaya menyalahkan orang terdekat apalagi menyalahkan lingkungan padahal kita bagian dari
lingkungan itu sendiri.
Jadi langkah awal adalah menganalisa dan memisahkan, apakah yang kita alami ini adalah sakit jiwa atau jasad?
1. Sakit kepala sebelah atau migrain, sakit lambung,
jantung, paru, patah tulang adalah penyakit pada jasad.
2. Sakit hati, sihir, jomblo menahun itu adalah sakit pada
ruhani.
3. Bagaimana kalau sesak nafas karena sakit hati?
Ada beberapa typical penyakit yang muncul pada jasad [fisik] yang sebenarnya disebabkan oleh hal yang bersifat ruhani (psikis atau spiritual).
Banyak juga fakta tidak terbantahkan, penyakit fisik yang disebabkan oleh sihir. Bagaimana cara membedakannya?
Jawabannya sederhana sekali, sangat-sangat sederhana.
“Ketika anda menemukan penyakit yang ‘dokter’ medis
mengatakan tidak ada obatnya, maka pastikan obatnya adalah al Qur’an”. Namun sebelum mengambil obat, pastikan
kita menguji-cobakan terlebih dahulu agar yakin dan tidak salah obat. Lakukan simulasi!
Scanning bisa dilakukan dengan beberapa hal; bisa dengan melihat 50 ciri gangguan jin, melihat sejarah hitam kita
dimasa jahilliyah dan atau dibacakan al Qur’an.
Setelah kita yakin bahwa dalam diri kita ada gangguan yang tidak
wajar, maka langkah selanjutnya adalah teraphy al Qur’an secara
bertahap hingga rahmat Allah SWT turun dalam bentuk perubahan
menyeluruh dan kesembuhan yang kita impikan. Subhanallah...
Bukankah banyak dari mereka yang telah sembuh?
Jangan bahagia dulu, hidup ini tidak akan pernah mudah. Semua ada
proses dan Allah memperhatikan setiap proses perubahan kita
Teraphy al Qur’an kadang berhasil kadang tidak,
karena ia sifatnya suara yang tentunya banyak
penghalang. Syaitan itu sendiri mengendalikan
manusia dalam bentuk bisikan (suara). Maka disini kita
butuh bantuan dari herbal-herbal yang sunnah dan
penuh berkah, karena ia tidak bisa ditolak tubuh.
Fase
ini disebut dengan Self Healing atau Ruqyah Mandiri,
disini seluruh jiwa ditantang untuk membuktikan
keistiqomahannya dalam perjuangannya untuk bangkit dari lembah kesedihan.
Bagaimana kalau tidak sembuh juga?
Bagaimana jika kesembuhan itu tidak kunjung tiba?
Haruskah kembali kelembah jahiliyyah lagi?
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Allah
adalah Rabb kami, dan mereka istiqomah didalamnya
maka malaikat turun memberi kabar gembira tentang
syurga yang dijanjikan!” (Fushilat 30)
DALIL AL QUR’AN DAN SUNNAH.
A. Dalil Al Qur’an
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus 57)
DALIL HADIST
B.Sunnah Fi'iliyah
Aisyah ra berkata: “Rasulullah saw, apabila ada
orang sakit diantara kami, beliau menyentuhnya
dengan tangan kanannya, kemudian beliau berkata:
Artinya: “Ya Allah, hilangkan penyakit ini, wahai penguasa seluruh manusia, sembuhkanlah! Engkaulah yang
menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-mu, sembuhkanlah dengan kesembuhan
sempurna tanpa meninggalkan rasa sakit”.
RUQYAH MANDIRI
Ruqyah Mandiri pada dasarnya bisa dilakukan
semua mukminin, ruqyah itu mudah bahkan tidak
harus keluar rumah. Ruqyah mandiri secara
umum bisa dilakukan dengan memperbanyak
sunnah, semakin banyak sunnah semakin banyak
‘benteng ghaib’ yang kita miliki dari serangan
mereka.
Namun, sunnah dimaksud adalah ibadah-ibadah sunnah yang dilakukan setelah kita menunaikan ibadah wajib
yang disandarkan pada aqidah yang bersih dan lurus. Perhatikan hal-hal berikut:
1. Aqidah adalah hal yang harus pertama kali dibersihkan untuk kembali memunculkan kekuatan hati (Restorasi
Kekuatan Hati).
2. Syariah, melakukan berbagai ketaatan yang diwajibkan syariat sebagai perwujudan atau ‘Manifestasi Energi Iman’
yang sudah menyala di qalbunya.
3. Ritual Sunnah, di perbanyak sunnah-sunnah yang bisa dilakukan sebagai ‘Refill, Recharge, SelfDefence’
jiwa kita dari berabagai marabahaya.
No comments:
Post a Comment