Pemateri : Ustadz Anas
Edisi: 24 Juli 2019
Pernikahan, ia bukanlah sekedar peristiwa cinta, melainkan
peristiwa peradaban. Karena itu dalam pernikahan ada prosesi yg dinamakan
"akad nikah".
Akad dalam bahasa Arab artinya adalah kontrak. Tidak ada
kontrak melainkan didalamnya ada makna sebuah janji.
Ikhwah sekalian, maka didalam Islam Allah menyebut
pernikahan dengan "mitsaqon golidoh" (perjanjian berat/agung). Karena
pernikahan adalah janji. Maka jangan berjanji kalo tidak siap bertanggung
jawab.
Ketika kita memutuskan untuk menikah maka pastikan antum
siap bertanggung jawab. Karena anda sedang membangun peradaban.
Pernikahan bukanlah peristiwa tanpa cita cita. Dan juga ia
bukanlah peristiwa diamalkan sekedarnya. Dan tidak pula asal ijab qobul sah.
Maka Rasulullah berkata :
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ. فَالإمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ،
وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ
وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا
وَهِيَ مَسْئُولَةٌ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ
سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ. أَلاَ
فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ.
:
"Setiap kalian
adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang
imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya".
Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia
akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah
suaminya dan ia pun akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang budak juga pemimpin
atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggung jawabannya. Sungguh
setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai
pertanggung jawabannya.
Ikhwah sekalian. Jika perasaan pertanggung jawaban itu benar-benar
masuk kedalam jiwa pengetahuan kita. Dia akan memformulasikan diri menjadi
sebuah tindakan. Menjadi sebuah tindakan untuk senantiasa mencintai istrinya,
memenuhi nafkah keperluannya, perhatian kepadanya, merawat ketika dirinya
sakit, mencintai anak anaknya, ketika anak menangis ditengah malam dia
senantiasa menyambutnya dengan bahagia, bukan dianggap sebagai beban.
Baca Juga: Arti Taaruf
Itu semua dia lakukan bukan karena semata mata mencintai
istri dan anak-anaknya. Tetapi lebih dari itu karena cinta yang agung . Yaitu
karena cinta kepada Allah subhanahu wata'ala
Tentu kita tau kisah ketika Rasulullah perhatian kepada
Aisyah yg sedang sakit. Ketika Rasulullah menggendong Sofiyah untuk naik unta.
Dan kisah lain nya.
أَكْمَل
الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ … رواه
الترمذي وغيره
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu
adalah orang yang paling baik kepada istrinya”
Wallahualam bish shawab.
Baca Kajian Lainnya:
No comments:
Post a Comment