Tips Mendidik Anak - FKDI Indonesia

Wednesday, August 8, 2018

Tips Mendidik Anak


Tips Mendidik Anak

Pemateri: Ustadz Hisbullah Ali
Edisi: 8 Juli 2018

Anak adalah amanah untuk orang tua. Anak menjadi seperti apa tergantung dari pola asuh orang tua. Maka, nanti Allah akan bertanya kepada para orang tua kurang lebih : Bagaimana Anda Mendidik Anak? Bagaimana pertanggungjawaban Anda sebagai orang tua?

Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita untuk mendidik anak sesuai dengan yang telah Allah perintahkan. Ada beberapa tips dalam mendidik anak. Langsung saja berikut ini adalah beberapa prinsip & strategi dalam mendidik anak.

Prinsip 01.Tanggungjawab pendidikan anak yang utama ada di orang tua. Jadi jangan bebankan ke orang lain semisal pembantu, kerabat apalagi menyerahkan semua tanggungjawab pendidikan anak ke sekolah ataupun guru.

Prinsip 02. Orang Tua wajib mengetahui ilmu perkembangan anak. Dalam psikologi perkembangan, pada setiap periode perkembangan anak ada tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh anak. Orang tua wajib untuk terus mencari ilmu khususnya parenting & psikologi anak serta menerapkannya.

Prinsip 03.Orang Tua wajib luangkan waktu, fisik, pikiran dan dirinya untuk anak. Banyak orang tua membersamai anak. Tapi hati, pikiran & perhatiannya di tempat lain. Hadirkan diri Anda seutuhnya bersama anak. Beri perhatian dan hormatilah anak terutama saat mereka berkomunikasi dengan Anda.

Prinsip 04. Orang Tua wajib memberikan kasih sayang secara pas kepada anak. Anak yang kurang perhatian dan kasih sayang akan sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Sebaliknya, anak yang dimanjakan dengan kasih sayang hasilnya juga akan jelek. Anak tidak dapat belajar untuk bersabar & menunda keinginannya jika terlalu dimanja.

Prinsip 05. Orang tua harus konsisten. Jika orang tua tidak konsisten, anak akan menjadi bingung. Anak menjadi tidak disiplin serta mengabaikan aturan maupun perintah orang tuanya karena dia bingung perilaku mana yang harusnya dia lakukan.

Prinsip 06. Perhatikan makanan anak: harus halal, baik, sehat & bergizi. Makanan sangat penting dan mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan anak. Makanan yang haram & tidak sehat akan merugikan anak. Jadi jangan membeli apalagi menyimpan makanan yang tidak baik di dalam rumah dan memberikannya ke anak.

Prinsip 07. Berikan Keteladanan. Anak belajar dengan cara modeling, mengamati dan meniru orang-orang dewasa di sekitarnya. Berikan contoh-contoh perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Jangan reaktif apalagi emosional dalam berperilaku & berbicara. Ingat anak akan mencontohnya. Berperilaku dan berakhlaqlah sebagaimana sang suri tauladan Muhammad صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya berakhlaq.

Prinsip 08. Kuatkan perilaku yang diinginkan. Anak terkadang berperilaku baik dan disukai orang tua. Namun orang tua jarang memberi apresiasi dan pujian untuknya. Reward itu sangat perlu untuk setiap perilaku yang diharapkan. Reward tidak selalu berbentuk barang, kata-kata pujian dan apresiasi serta sentuhan positif akan sangat bernilai.

Prinsip 09. Bersahaja dalam disiplin. Jangan terlalu keras dalam disiplin seperti mudah memukul, menampar dan semacamnya. Anak akan belajar tentang kekerasan, permusuhan dan agresi. Jangan pula lembek dan permisif (serba boleh) pada anak. Dia akan belajar menjadi orang liberal yang berperilaku bebas dan tidak mengindahkan aturan serta otoritas pihak berwenang. Sekali-kali pukullah anak usia 10 tahun yang tidak mau sholat. Dia akan belajar mengenai konsekuensi dari perilaku negatifnya.

Prinsip 10. Ajarkan sikap berbagi. Pada dasarnya anak bersifat egois dan egosentris. Dia harus diajarkan untuk peduli dan memikirkan orang lain. Jika Anda punya dua anak, Anda bisa membelikan 1 kue dan 1 buah. Berikan pada anak pertama kuenya dan anak kedua buahnya. Lalu ajarkan cara berbagi agar keduanya mendapatkan bagian kue dan buah. Jika anak Anda hanya satu maka ajarkan berbagi makanan dengan ayah, ibu, kerabat ataupun tetangga. Ambil moment-moment penting seperti Idul Fitri & Idul Adha untuk mengajarkan anak berbagi dengan sesama.

Prinsip 11. Perhatikan lingkungan dan mainan anak. Orang tua harus memilih yang terbaik untuk anak. Acara televisi, jenis dongeng, bacaan, mainan dan hal-hal lain yang terkadang sepele sebetulnya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Bahkan orang tua perlu juga untuk membatasi ataupun membuang acara televisi, video game dan film-film yang bermuatan agresi dan pornografi dari rumah.

Prinsip 12. Ajarkan adab pada anak. Anak harus diajarkan sopan santun, tata karma, adab dan norma-norma. Contohnya, anak harus minta izin untuk masuk ke kamar orang tua pada waktu tertentu seperti sehabis isya', sebelum subuh dan setelah dzuhur. Anak juga harus diajarkan makan pakai tangan kanan dan duduk. Anak harus belajar menghargai tetangga dan sebagainya.

Prinsip 13. Pisahkan kamar tidur anak yang berbeda jenis kelamin. Pendidikan seksual dan pencegahan penyimpangan seksual bisa diajarkan kepada anak sejak dini. Pemisahan kamar tidur dan kamar mandi adalah salah satu contoh pengkondisian, pencegahan & pendidikan seksual sejak dini. Contoh lainnya adalah memberi pakaian yang menutup aurat & hijab terutama untuk anak perempuan. Pemahaman anak terhadap apa yang dia punya, tubuhnya dan semacamnya perlu juga diajarkan secara bertahap sesuai perkembangan anak.

Prinsip 14. Ajarkan kemandirian. Larangan dan batasan membuat anak belajar akan self-control (pengendalian diri). Sebaliknya, kebebasan bahkan dorongan kepada anak untuk melakukan semuanya sendiri akan membuatnya mandiri dan punya inisiatif. Keduanya dibutuhkan dan perlu diatur agar anak punya kemandirian yang terukur, keberanian dan pengambilan resiko yang tidak membabi buta. Ajarkan pula kemandirian dalam mengambil keputusan. Jangan paksakan semua keinginan Anda terhadap anak! Ajarkan anak untuk mencari alternatif solusi, memproses informasi & membuat keputusan bijak.

Prinsip 15. Perhatikan pendidikan anak. Amati perkembangan anak dalam kehidupan di sekolahnya. Bantu anak dalam belajar. Jangan mengerjakan PR-PR anak karena PR adalah alat bagi guru untuk mengetahui perkembangan belajar anak. Cari soal lain yang mirip dan ajari anak menyelesaikan soal-soal itu. Jalin pula komunikasi dengan pihak sekolah dan guru-guru yang mengajari anak Anda. Pilih sekolah dengan guru terbaik dan mengajarkan keislaman karena sebagian waktu anak habis di sekolah bersama teman – teman dan gurunya.

Prinsip 16. Luangkan waktu untuk membaca & memahami al-Qur'an bersama anak. Lima menit per hari sudah cukup untuk membaca al-Qur'an, memahami melalui terjemahan & tafsir serta mengajarkannya ke anak. Jika Anda konsisten menjalankannya, Anda akan segera melihat efek bola salju kepada Anda, anak-anak & keluarga Anda. Ajarkan pula fikih, akhlaq, shirah nabawi, sejarah islam, dan wawasan Islam lainnya.

Prinsip 17. Beranjak remaja, jadikan mereka partner Anda. Jadikan anak remaja sebagai partner dalam belanja, memasak, memperbaiki kerusakan rumah yang ringan, mengatur urusan keluarga dan semacamnya. Mereka akan lebih bertanggungjawab dan mampu menghadapi realitas kehidupan. Ketika anak menginjak usia remaja, metode pendidikan kepada anak juga berubah. Ajak mereka lebih sering berdiskusi. Amati & fasilitasi minat & bakatnya. Beri kepercayaan & tanggungjawab kepada mereka.

Prinsip 18. Nikahkan anak lebih dini jika mampu. Dewasa ini perkembangan dunia begitu mengerikan. Barat mengekspansi dunia dengan budayanya. Mereka mengkomersialisasikan sex dalam iklan-iklan, media dan segala rupa wacana tanpa bisa dibendung dengan mudah oleh masyarakat muslim. Tekanan stimulus luar yang kuat & mengerikan dapat menjatuhkan remaja muslim ke dalam pacaran liar, perzinaan sampai sex bebas. Menikah menjadi salah satu solusi selain puasa tentunya.

Prinsip 19. Do'akan anak Anda. Ada banyak do'a baik dari dalam al-Qur'an maupun hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang mengajarkan do'a untuk kebaikan anak kita. Berikut adalah salah satu do'a untuk kebaikan anak-anak kita,

رَبَّÙ†َا Ù‡َبْ Ù„َÙ†َا Ù…ِÙ†ْ Ø£َزْÙˆَاجِÙ†َا ÙˆَØ°ُرِّÙŠَّاتِÙ†َا Ù‚ُرَّØ©َ Ø£َعْÙŠُÙ†ٍ ÙˆَاجْعَÙ„ْÙ†َا Ù„ِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ Ø¥ِÙ…َاماً

_Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa_ (QS. al-Furqan : 74)

Prinsip 20. Ajarkan anak tentang Tauhid sejak dini. Ini yang terpenting dan saya taruh di bagian akhir. Ajarkan dan terus ajarkan serta ingatkan kepada anak bahwa tidak ada sesuatu yang pantas untuk disembah melainkan Allah. Contohlah Lukmanul Hakim dalam mengajarkan tauhid kepada anak yang diabadikan dalam al-Qur'an. Perkara ini terlihat ringan akan tetapi bobotnya adalah sangat berat.

〰〰〰
Demikian Tips Mendidik Anak yang singkat ini. Semoga saya dan pembaca budiman diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjalankannya. Tentunya masih banyak strategi dan tips dalam Islamic Parenting. Barangkali dapat didiskusikan dan ditambahkan dalam komentar. Terima Kasih, mohon maaf jika ada yang kurang. Semoga bermanfaat

والله أعلم

No comments:

Post a Comment