Kehidupan Anak Remaja Zaman Dahulu dan Sekarang - FKDI Indonesia

Sunday, August 7, 2016

Kehidupan Anak Remaja Zaman Dahulu dan Sekarang


Kajian Materi Parenting Islamiah

 بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
 اَلْحَمْدُ ِللهِ 
الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، 
الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. 
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ 
خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين،
 وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Segala puji bagi Allah SWT

Al-Malik 
Al-Haqq
Al-Mubin

Yang memberikan kita iman dan keyakinan

Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad SAW
Penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat pilihan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.


Masa remaja mengalami rentang waktu sekitar 10 tahun, yang terbagi dalam tiga fase berikut ini:


1. Remaja awal (10-13 tahun).

2. Remaja tengah (14-17 tahun).

3.  Remaja akhir (18-21 tahun) 

Dalam sebuah survei terhadap 27.000 orang yang berusia 12 -- 19 tahun dari seluruh dunia, ditemukan bahwa generasi remaja masa kini dicirikan oleh beberapa hal:

1. Sangat berpusat pada diri sendiri dan ingin memuaskan keinginannya tanpa pikir panjang. Mereka terbiasa dengan musik keras, tato, dll. Mereka kurang dalam hal kepemimpinan, inisiatif, motivasi, dan komitmen. Bunuh diri yang banyak terjadi pada generasi ini menjadi alasan yang diambil saat mereka mengalami situasi sulit.

2. Mereka percaya bahwa kesuksesan tergantung pada diri mereka sendiri. Mencari kerja yang baik menjadi prioritas mereka.

3. Dalam kehidupan yang sangat sulit, mereka merindukan keluarga sebagai tempat menghadapi kesulitan hidup.

4. Mereka membutuhkan identifikasi pada kebutuhan pasar, seperti memakai sepatu atlet terkenal, minum Coca-Cola, dll..

5. Remaja sekarang terbiasa berbelanja. Mereka membeli barang yang mereka inginkan, bukan yang dibutuhkan. Ironisnya, contoh ini mereka dapatkan dari orang tua dan pengaruh iklan yang luar biasa.

6. Mereka sangat senang melakukan perjalanan dan petualangan, termasuk menjelajah lewat internet.

7. Mereka senang mengoleksi CD, menonton televisi, "chatting", dll.. Akhirnya, kecanduan media. Di sisi lain, mereka adalah generasi yang sangat rindu untuk bisa hidup senang dan bahagia.

Salah satu penyebab utama konflik orang tua dan remaja adalah adanya perbedaan antargenerasi. Perbedaan ini melibatkan kepercayaan, emosi, dan pilihan-pilihan dalam hidup. Hal-hal ini telah menghasilkan salah pengertian, ketegangan, dan konflik antar anggota keluarga. Konflik dapat muncul dari segala macam isu. Mulai masalah memutuskan hal keuangan, memilih baju, model rambut, rekreasi, hal-hal religius, musik, makanan, atau masalah moral.

Ada tiga hal yang perlu kita lakukan:

1. Memahami Remaja. 
Kita belajar memberikan toleransi kepada remaja yang berbeda dengan kita, termasuk menerima dan memahami perbedaan pandangan.

2. Menerima remaja apa adanya.

3. Memaafkan remaja dengan cara selalu memberinya kesempatan kedua

Tanya Jawab Materi Kajian Parenting Islamiah


GRUP 1

1.Bagaimana mengatasi perbedaan pendapat antar anak remaja dan orang tua nya 

➡ Kuncinya komunikasi, jika komunikasi anak & orang tua lancar Insya Allah perbedaaan pendapat akan minim sekali

2.Bagaimana mengurangi sifat egois dalam diri anak yang sedang tumbuh remaja

➡ Jangankan remaja ya Bu, kita aja masih egois.😊
Mencontoh kan Bu, jika orang tua sudah mencontohkan Insya Allah anak akan mengikuti

3.Sejauh manakah kita selalu memaafkan dengan cara selalu memberinya kesempatan kedua?

➡ Selama anak itu mau berubah menjadi yg lebih baik

4.Kesempatan ke dua yg kita berikan saat kesalahan anak remaja harus dimaafkan.. seperti apakah contoh kesempatan itu.  Berupa hal yang tegas kah? Atau membiarkan dia berubah dengan cara sendri yg dia sukai..

➡ Sama anak remaja, orang tua harus tegas ya tapi tidak galak. Jangan membiarkan berubah dengan sendirinya Bu tetap harus dibimbing & diperhatikan.
Contoh nya anak ibu bandel sekali sampai terancam tidak naik kelas, orang tua dibantu dengan guru harus bertindak tegas kasih pengertian dengan cara yg enak didengar tidak menyalahkan juga tidak marah2. Siapa tau anak yg bandel itu ada sebabnya apa karena gak diperhatikan dirumah atau yang lainnya.

5.Bagaimana memberi pemahan yg efektif terhadap remaja yg keinginan belanja mereka selalu ada saat melihat barang yg diinginkannya ?

➡ Berbicara baik2 dengan anak, tanya dari hati ke hati kenapa ingin barang ini dan itu Insya Allah jika orang tua sering sharing dengan anak akan tau ke inginkan anak tersebut seperti apa

6.Peran orang tua terhadap pemberian fasilitas android pada anaknya karena tujuan utamanya agar bisa menghubungi si anak saat tidak di bawah pengawasan sang ortu. Tapi sang anak pintar memodifikasi sandi, aplikasi dll. Jadi orang tua tidak bisa mengawasi penggunaan android tersebut kepada anaknya, bahkan ditnyapun cenderung menghindar dan jawabannya pun seperlunya saja. Padahal kenyataannya selalu kecolongan melihatnya ketawa sendiri, nangis sendiri saat sedang memainkan hpnya itu. Nah pertanyaannya bagaimana cara dan sikap orang tua membuat anak mempunyai sikap terbuka akan segala hal yg dirasakan anak, baik sedang ada diluar rumah ataupun didalam dirumah..?

➡ Memang ibu, anak zaman sekarang itu pintar sekali dengan Teknologi & SosMed.
Jika anak seperti itu ibu, bisa ibu mengikuti alur si anak seperti ibu tanya bagaimana si kok hpnya bisa begini atau begitu, buka pertanyaan yg ringan2 Bu jangan langsung ditanya ke anak. Ibu harus dekat dulu sama anak, jika sudah dekat baru anak akan mau terbuka sama orang tua

7.Kan judul kajian maalm ni kehidupan anak remaja zaman dahulu dan sekarang . Tolong ustadzah singgung masalah atau contoh yg mudah kita mengerti mengenai bagaimana sih remaja zaman dulu yg, apa yang dirasakan mereka dan apa bedanya dengan anak zaman sekarang ? apa susah payahnya sama seperti anak2 zaman dulu ?

➡ Langsung contoh saja ya
Bahasa gaul tetap menjadi ciri khas generasi muda dari zaman ke zaman. Namun tampaknya generasi kini sangat kreatif dalam membuat bahasa gaul, hampir-hampir banyak yang tidak mengerti dengan bahasa generasi sekarang. Perpaduan huruf dengan angka sering mewarnai tulisan generasi sekarang dan kata-kata yang nyeleneh sering terdengar dalam obrolan. K4mu m3ng3rti, k4n? Mengerti? Ciyus? Miapah? 
Kamu pasti familiar dengan kalimat seperti itu, yang akan ditanggapi generasi dahulu dengan kerutan di kening.

8.Bagaimana cara supaya anak tidak memberontak jika dinasehati?

➡ Nasehatinya dari hati ke hati ibu, pakai bahasa halus & tegas tapi tidak galak

9.Ana mengajar di SD, ana kesulitan menghadapi anak yg sulit menulis dan membaca . Bagaimana agar anak itu bisa semangat seperti anak yg lain ?

➡ Kalau boleh tau kelas berapa ya Bu?
Tolong orang tua suruh konsultasi ke dokter/psikiater dikhawatirkan tergolong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Tapi mudah2an tidak ya Bu...


GRUP 5

1.Bagaimana jika anak saat di sekolah / ekstra kurikuler selalu menurut, taat, rela berkorban. Tapi saat di rumah sikap terhadap keluarga terutama orang tua tidak bertanggung jawab.
Anak nya usia 17 & 14 tahun.
Minta saran, sang orang tua harus bagaimana? 

➡ Itu sudah biasa penyakitnya anak sekarang. Takut sama guru tapi tidak takut sama orang tua atau sebaliknya

Dalam penjabaran saya diatas usia 14-17 itu termasuk fase remaja tengah, remaja tengah itu gejolak remaja sedang memuncaknya Bu.
Yg mungkin sering saya kasih saran ke setiap orang tua murid didik saya :
1. Perhatian
2. Mendengarkan keluhan anak

↔ Nah itu ustadzah, Saat anak tidak mengeluh ke orang tua, ditanya pun malas menjawab. Anak cowok. 
Ya selama ini hanya bisa rajin bertanya, dan memperhatikan keperluannya...

➡ Anak lelaki memang seperti itu Bu, terus bicara sama anak itu. Kita deketin pelan2 karena cenderung anak laki-laki tidak bakal cerita sama orang tua

2.Bagaimana merealisasikan peran orang tua dalam menghadapi remaja yang sudah mulai terinfeksi virus merah jambu?
Dalam hal ini, konteks anak muda yg tidak bisa diberi nasehat dengan kalimat larangan seperti "gak boleh naksir2an" "gak boleh pacaran". Sebab kita tau kalau anak semakin dilarang, mereka semakin penasaran...

➡ Betul sekali remaja sekarang makin dilarang makin dia lakukan.
Jika konteks nya seperti itu, beli kan dia buku yg ringan tapi enak dibaca tentang larangan pacaran

No comments:

Post a Comment